Belajar Menguasai Sampah

Posting Komentar
Sampah merupakan hal yang biasa di lihat di sepanjang perjalanan hidup emak-emak, dari mulai lahir dan sampai berkeluarga kita pasti menemukan apa itu sampah. Aku ingin berbagi beberapa pengalamanku dalam mengelola sampah yang mungkin bisa kamu terapkan di rumah.

Belajar Menguasai Sampah

Maksud dari belajar menguasai sampah yang aku artikan tentang sebagaima tahukah kamu dalam pengelolaan sampah di rumahmu sendiri, kamu pasti sudah tahu jika negara Indonesia mendapatkan rangking 2 dengan predikat pembuang sampah ke laut terbanyak.

Nah! ini bukan hanya untuk dirimu tapi untuk generasimu selanjutnya, dengan memanajemen sendiri setidaknya kamu bisa lebih paham, yuk dimulai dari hal berikut :

Memilah-milah sampah :

aku biasa terbiasa memilah sampah, ini bukan hanya teori yang kamu baca di website atau blog tertentu dengan pengunjung banyak atau website dengan nama yang sudah besar.

Aku tidak akan membicarakan sampah dalam kategori sampah nuklir, sampah manusia (feses,urin), sampah industri, karena ini hanya pokok sampah dari hasil kegiatan dirumah saja.

Sampah yang aku pisah biasanya :

  • Sampah yang bisa aku bakar
  • Sampah Organik seperti sampah habis masak didapur seperti potongan kubis, wortel, daun-daun
  • Sampah pecahan kaca
  • Sampah Botol, plastik dll
pawon


Sampah yang bisa aku bakar

Jujur aku masih menggunakan tungku bakar untuk proses masak memasak, jadi gas 15KG hanya aku gunakan untuk memanaskan lauk atau hal ringan lainnya. Jadi jika ada sampah seperti bungkus jajan anak, kertas, sedotan, plastik michin dan semua barang kecil yang bisa aku bakar, itu aku gunakan untuk proses pembakaran kayu, atau aku masukkan ke tungku pembakaran, jadi saat proses menghidupkan tungku (biasanya aku menyebutnya pawon) aku tidak memerlukan bensin, minyak tanah atau solar, aku hanya membutuhkan sampah plastik kecil-kecil yang berada dirumah.

Sampah Organik

Setelah aku memasak sayur pasti ada kan sisa-sisa dari proses memasak, seperti bonggol wortel, kulit telur, daun seledri yang kotor dan banyak lain, nah kalau sampah seperti ini aku gunakan untuk membuat pupuk organik, atau aku buang ke dekat pohon pisang

Sampah pecahan kaca

Nah untuk sampah ini aku lumayan bingung, biasanya sampah pecahan kaca dari pecahan gelas dan piring aku kumpulkan sampai banyak dulu, baru aku buang ke tempat pembuangan sampah, atau ke orang yang biasa membuat pot tanaman.

Sampah Botol dan Plastik

Untuk sampah botol minuman, Kaleng susu, botol saus, botol kecap, aku kumpulkan dalam satu wadah, jika sudah terkumpul banyak aku jual ke penjual barang bekas, lumayan bisa buat jajan anak

Tambahan :

  • Jika kamu mempunyai bayi yang masih menggunakan pampers, aku sarankan jangan dibuang di sungai, lebih baik kamu kubur atau kamu buang dulu penyerap airnya, lalu kainnya kamu bakar, jika tidak ada feces lho. karena jika kamu membuangnya ke sungai, maka barang tersebut sulit untuk hancur, dan akan berbentuk semakin besar jika terkena air
  • Jika kamu tidak mempunyai tungku bakar atau tidak menggunakan kayu bakar untuk memasak, kamu juga bisa menyiapkan tempat untuk membakar sampah, jadi kamu bisa membakar sampah-sampah yang bisa kamu bakar dan tidak.


BundaKita
Cuman Seorang Bunda / Emak yang Mencurahkan Segala Sesuatu ke Media Online, contohnya Blog ini. ^_*

Related Posts

Posting Komentar